16 August 2012
.. Nasihat Kekasih ALLAH s.w.t ..
"Wahai Abu Dzar,
1. Perbaharuilah perahumu, kerana lautan itu sangat dalam;
2. Carilah bekalan yang lengkap, karena perjalanan itu
sangat jauh;
3. Kurangilah beban, kerana rintangan itu amatlah sukar
diatasi; dan
4. Ikhlaslah dalam beramal, kerana yang menilai baik dan
buruk adalah Dzat Yang Maha Melihat."
1.Perbaharui perahumu maksudnya perbaikilah niatmu dalam
setiap amalan agar engkau memperoleh pahala dan selamat dari siksa Allah s.w.t.
Hanya dengan Niat yang ikhlas dapat menghubung setiap perbuatan kita kepada
keredhaan Allah. Diserupakannya akhirat dengan lautan yang dalam, perjalanan
yang jauh, dan rintangan yang amat sulit untuk diatasi, kerana banyaknya
kesulitan dan rintangan yang mesti dilewati untuk sampai kepada kebahagiaan akhirat.
2.Bekalan adalah Amal yang soleh, kerana tiada apapun yang
diadakan di dunia ini yang mendatangkan manfaat ( sebagai bekal ) kelak di
akhirat, selain perbuatan yang tidak melanggar hak orang lain dan bertujuan
hanya kepada Allah s.w.t. semata-mata.
3.Kurangilah beban, yang bermaksud janganlah mengambil dunia
dengan sebanyaknya. Semua hal tentang dunia itu tidak bermanfaat bagimu ( kita
), kecuali hanya akan menjadi beban diakhirat kelak, kerana semua itu akan
ditanya (a) dari mana?; (b) bagaimana?; (c) untuk apa?. Ibaratnya, sebiji paku
yang kita miliki, kelak akan diminta pertanggung jawaban kita dari mana paku
itu kita dapat, bagaimana paku itu kita dapatkan, dan untuk apa paku itu kita
pergunakan. Dan itu bererti, semakin banyak kita mengumpul dunia, semakin
banyak pula pertanggung jawaban yang harus kita tanggung kelak.
4.Ikhlaslah dalam beramal. Dunia ini dihuni oleh sekumpulan
makhluk yang tidak sempurna. Yang mempunyai pancaindra yakni penglihatan,
melihat jernihnya warna Air laut tampak seperti biru, yang mempunyai pancaindra
yakni pendengaran dari suara pada ambang batas frekuensi hanya mulai dari 20
hertz hingga 20.000 hertz sahaja, yang hanya mampu membaca hikmah sebatas ilmu
yang dimilikinya sahaja. Haruskah kita mencari penilaian bagi segala amal kita
kepada mereka (manusia) yang terbatas? Dan apakah penilaian mereka (manusia)
akan menentukan baik-buruknya kita diakhirat kelak?
.. Hadis tentang Ramadhan..
2. Diriwayatkan dari Sahal bin Sa?ad: Sesungguhnya Nabi
s.a.w. telah bersabda: Manusia (ummat Islam) masih dalam keadaan baik selama
mentakjilkan (menyegerakan) berbuka. ( H.R.: Al-Bukhary dan Muslim)
3. Diriwayatakan dari Anas r.a., ia berkata: Rasulullah
s.a.w. berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma basah) sebelum solat, kalau
tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air
beberapa teguk. (H.R.: Abu Daud dan Al-Hakiem)
4. Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya
Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu puasa hendaklah
berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya
air itu bersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi)
5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Adalah Nabi saw. selesai
berbuka Beliau berdo'a (artinya) telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua
urat-urat dan pahala tetap ada Insya Allah. ( H.R : Ad-Daaruquthni dan Abu Daud
hadits hasan)
6. Diriwayatkan dari Anas, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah saw: Apabila makan malam telah disediakan, maka mulailah makan
sebelum shalat Maghrib, janganlah mendahulukan shalat daripada makan malam itu
( yang sudah terhidang ). ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
7. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya
Rasulullah saw. telah bersabda : Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya
makan sahur itu berkah. (H.R : Al-Bukhary )
8. Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma'di Yaqrib, dari
Nabi saw. bersabda : Hendaklah kamu semua makan sahur, karena sahur adalah
makanan yang penuh berkah. ( H.R : An-Nasa'i )
9. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit t berkata : Kami
bersahur bersama Rasulullah saw. kemudian kami bangkit untuk menunaikan shalat
( Shubuh ). saya berkata : Berapa saat jarak antara keduanya ( antara waktu
sahur dan waktu Shubuh )?Ia berkata : Selama orang membaca lima puluh ayat. (
H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
10. Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata :
Adalah para sahabat Muhammad saw. adalah orang yang paling menyegerakan berbuka
dan melambatkan makan sahur. ( H.R : Al-Baihaqi )
11. Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila salah seorang
diantara kamu mendengar adzan dan piring masih di tangannya janganlah
diletakkan hendaklah ia menyelesaikan hajatnya ( makan/minum sahur )
daripadanya. (H.R : Ahmad dan Abu Daud dan Al-Hakiem )
12. Diriwayatkan dari Abu Usamah ra. ia berkata : Shalat
telah di'iqamahkan, sedang segelas minuman masih di tangan Umar ra. beliau
bertanya : Apakah ini boleh saya minum wahai Rasulullah ? Beliau r.a menjawab :
ya, lalu ia meminumnya. ( H.R Ibnu Jarir )
13. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Adalah
Rasulullah saw. orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi pada
bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya, dan Jibril menemuinya pada setiap
malam pada bulan Ramadhan untuk mentadaruskan beliau saw. al-qur'an dan
benar-benar Rasulullah saw. lebih dermawan tentang kebajikan( cepat berbuat
kebaikan ) daripada angin yang dikirim. (HR Al-Bukhary )
14. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata : Adalah
Rasulullah saw. menggalakkan qiyamullail (shalat malam ) di bulan Ramadhan
tanpa memerintahkan secara wajib, maka beliau bersabda : Barang siapa yang
shalat malam di bulan Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala dari
Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )
15. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi saw.
apabila memasuki sepuluh hari terakhir ( bulan Ramadhan ) beliau benar-benar
menghidupkan malam (untuk beribadah ) dan membangunkan istrinya ( agar
beribadah ) dengan mengencangkan ikatan sarungnya (tidak mengumpuli istrinya ).
( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
16. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata : Adalah Nabi
saw. bersungguh-sungguh shalat malam pada sepuluh hari terakhir ( di bulan
Ramadhan ) tidak seperti kesungguhannya dalam bulan selainnya. ( H.R : Muslim )
17. Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur Rahman,
sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana shalat malamnya
Rasulullah saw di bulan Ramadhan ? maka ia menjawab : Rasulullah saw tidak
pernah shalat malam lebih dari sebelas raka'at baik di bulan Ramadhan maupun di
bulan lainnya, caranya : Beliau shalat empat raka'at jangan tanya baik dan
panjangnya, kemudian shalat lagi empat raka'at jangan ditanya baik dan
panjangnya, kemudian shalat tiga raka?at. ( H.R : Al-Bukhary,Muslim dan lainnya
)
18. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah
Rasulullah saw. apabila bangun shalat malam, beliau membuka dengan shalat dua
raka'at yang ringan, kemudian shalat delapan raka'at, kemudian shalat witir. (
H.R : Muslim )
19. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata : Ada seorang
laki-laki berdiri lalu ia berkata : Wahai Rasulullah bagaimana cara shalat
malam ? Maka Rasulullah r. menjawab : Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at.
Apabila kamu khawatir masuk shalat Shubuh, maka berwitirlah satu raka'at. ( H.R
: Jama'ah )
20. Dari Aisyah ra. ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw
shalat di masjid, lalu para sahabat shalat sesuai dengan shalat beliau (
bermakmum di belakang ), lalu beliau shalat pada malam kedua dan para sahabat
bermakmum dibelakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam yang ketiga atau
yang keempat mereka berkumpul, maka Rasulullah saw tidak keluar mengimami
mereka. Setelah pagi hari beliau bersabda : Saya telah tahu apa yang kalian
perbuat, tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar kepada kalian ( untuk
mengimami shalat ) melainkan aku khawatir shalat malam ini difardhukan atas
kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadhan. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
21. Dari Ubay bin Ka'ab t. ia berkata : Adalah Rasulullah
saw. shalat witir dengan membaca : Sabihisma Rabbikal A'la )dan ( Qul ya
ayyuhal kafirun) dan (Qulhu wallahu ahad ). ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i
dan Ibnu Majah )
22. Diriwayatkan dari Hasan bin Ali t. ia berkata :
Rasulullah saw. telah mengajarkan kepadaku beberapa kata yang aku baca dalam
qunut witir : ( artinya ) Ya Allah berilah aku petunjuk beserta orang-orang
yang telah engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan yang sempurna beserta
orang yang telah engkau beri kesehatan yang sempurna, pimpinlah aku beserta
orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah untukku apa yang telah Engkau
berikan, peliharalah aku dari apa yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya
Engkaulah yang memutuskan dan tiada yang dapat memutuskan atas
Engkau, bahwa tidak akan hina siapa saja yang telah Engkau
pimpin dan tidak akan mulia siapa saja yang Engkau musuhi. Maha agung Engkau
wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i,
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
23. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda :
Barang siapa yang shalat malam menepati lailatul qadar, maka diampuni dosanya
yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )
24. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah
saw. telah bersabda : berusahalah untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh
malam terakhir. (H.R : Muslim )
25. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata :
Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa lailatul qadar pada malam kedua
puluh tujuh, maka Rasulullah saw. bersabda : Sayapun bermimpi seperti mimpimu,
( ditampakkan pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia ( lailatul qadar )
pada malam-malam ganjil. ( H.R : Muslim )
26. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya
berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan bila saya
mengetahui lailatul qadar,apa yang saya harus baca pada malam itu ? Beliau
bersabda : Bacalah ( artinya ) Yaa Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi
ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. (H.R : At-Tirmidzi dan
Ahmad )
27. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah
Rasulullah saw mengamalkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan
Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R : Al-Bukhary
dan Muslim )
28. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah
Rasulullah saw. apabila hendak beri'tikaf, beliau shalat shubuh kemudian
memasuki tempat i'tikafnya. ( H.R :Jama'ah kecuali At-Tirmidzi )
29. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah
Rasulullah saw. apabila beri'tikaf , beliau mendekatkan kepalanya kepadaku,
maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali karena
untuk memenuhi hajat manusia ( buang air, mandi dll... ) ( H.R : Al-Bukhary dan
Muslim )
30. Allah ta'ala berfirman : ( artinya ) Janganlah kalian
mencampuri mereka( istri-istri kalian ) sedang kalian dalam keadaan i'tikaf
dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah, maka jangan di dekati... (
Al- aqarah : 187 )
31. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Telah
bersabda Rasulullah saw: Setiap amal anak bani Adam adalah untuknya kecuali
puasa, ia adalah untukku dan aku yang memberikan pahala dengannya. Dan
sesungguhnya puasa itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu puasa
janganlah berbuat keji , jangan berteriak-teriak ( pertengkaran ), apabila
seorang memakinya sedang ia puasa maka hendaklah ia katakan :
" sesungguhnya saya sedang puasa" . Demi jiwa
Muhammad yang ada di tanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang
puasa itu lebih wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi
orang yang puasa ada dua kegembiraan, apabila ia berbuka ia gembira dengan
bukanya dan apabila ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira karena puasanya. (
H.R : Al-Bukhary dan Muslim).
32. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata :
Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Barang siapa yang tidak meninggalkan
perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka tidak ada bagi Allah hajat ( untuk
menerima ) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya. ( H.R: Jama'ah Kecuali
Muslim )Maksudnya Allah tidak merasa perlu memberi pahala puasanya.
33. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda kepada seorang
wanita Anshar yang sering di panggil Ummu Sinan : Apa yang menghalangimu untuk
melakukan haji bersama kami ? Ia menjawab : Keledai yang ada pada kami yang
satu dipakai oleh ayahnya si fulan (suaminya ) untuk berhaji bersama anaknya
sedang yang lain di pakai untuk memberi minum anak-anak kami. Nabi pun bersabda
lagi : Umrah di bulan Ramadhan sama dengan mengerjakan haji atau haji
bersamaku. ( H.R : Muslim)
34. Rasulullah sw. bersabda : Apabila datang bulan
Ramadhan kerjakanlah umrah karena umrah di dalamnya (bulan Ramadhan ) setingkat
dengan haji. ( H.R : Muslim)
Subscribe to:
Posts (Atom)